TUGAS 23
Metode Pengembangan Organisasi
- Jaringan Manajerial (Managerial Grid)
Jaringan manajerial atau kisi manajerial
(managerial grid), disebut juga latiahan jaringan (grid training),
adalah suatu metode pengembangan organisasi yang di dasarkan jaringan
manajerial. Teori ini di pelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton.
Dalam metode ini dikenal dua dimensi dua prilaku pimpinan, yaitu prilaku
pimpinan yang memusatkan perhatian pada produksi, dan prilaku pimpinan
yang memusatkan prilakunya pada orang. Dari segi intensitasnya, seorang
pimpinan mungkin dapat menerapkan sekaligus dua prilaku tersebut dalam
intensitas yang sama atau berbeda.
Kelima gaya kepemimpinan itu dapat di
jelaskan dengan mempergunaka gambar jaringan menajerial di bawah ini.
Sumbu X menunjukan prilaku pimpinan yang memusatka pada orang dan sumbu Y
adalah pemimpin yang memusatkan perhatianya terhadap produksi.
Menurut gambar tersebut, lima gaya kepemimpinan dalam manajerial grid, adalah sebagai berikut:
1) Grid 1.1 menunjukan prilaku
pimpinan dengan perhatian yang rendah baik tehadap produksi maupun
terhadap orang. Pada Grid ini pimpinan hanya bertindak sebagai
perantara, menyalurkan informasi dari atas kepada bawahan.
2) Grid 9;1 menunjukan prilaku
pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap produksi dan rendah
terhadap orang. Pimpinan hanya mementingkan tingkat produksi dan kurang
memperhatiakan orang-orang yang membantunya. Pada Grid ini pimpinan
bersifat Otoriter.
3) Grid 1.9 menujukan prilaku
pimpinan yang rendah perhatianya terhadap hasil produksi , namu tinggi
terhadap orang-orang yang berkerja. Pada Grid ini pimpinan menciptakan
tempat kerja yang penuh persahabatan.
4) Grid 9.9 menunjukan adanya
prilaku pimpinan dengan perhatian tinggi terhadam orang dan pada hasil
produksi. Inilah gaya kepemimpinan yang paling efektif.
5) Grid 5.5 menujukan adanya
prilaku pimpinan dengan perhatian yang medium baik terhada orang maupun
produksi. Dalam hasil produksi pimpinan tidak mau membua target yang
mungkin sulit di capai.
2. Latihan Kepekaan
Latihan kepekaan (sensitifity training)
merupakan latihan dengan kelompok. Oleh karena itu metode ini di namakan
pula metode T-groupe (T= Training). Dalam metode ini yang di maksud
dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan terhadap
hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini berlandaskan pada
anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi di sebabkan oleh adanya
persoalan emosional dari kelompok orang-orang yang harus mencapai
tujuan. Metode ini beranggapan bahwa apabila persoalan emosional itu
dapat di atas maka dengan sendirinya kesulitan untuk beradaptasi dapat
di hilangkan.
Oleh karena itu tujuan dari pada latiahan
kepekaan adalah mempertajam daya peka, perasaan(emosi), dan kecepatan
reaksi dalam menghadapi beberapa persoalan. Dalam latihan ini anggota
kelompok di beri movasiuntuk belajar mengenai diri sendiri dalam
menghadapi orang lain, kebutuhan dan sikap mereka sendiri. Sikap ini
dapat terungkap melalui dua jalur, yaitu melalui mereka sendiri terhadap
orang lain, dan melalui prilaku orang lain terhadap diri mereka
sendiri.
3. Pembentukan Tim
Pembentukan Tim (Team Feedback) adalah
suatu metode yang berusaha mengumpulkan data-data dari para anggota
organisasi. Data itu meliputi data-data yang berhubungan dengan tingkah
laku,sikap,serta berbagai perasaan lain yang ada pada diri setiap
anggota organisasi. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian di susun
dan di kembangan kepada para anggota organisasi yang telah di survai
untuk didiskusikan. Dari hasil diskusi akan di perpleh umpan
balik(feedback) dari para anggota organisasi yang telah di survey,
apakah perlu di adakan perubahan atau tidak.
4. Umpan Balik Survei
Metode Pengembangan Ketrampilan dan Sikap :
- On The Job Training
Latihan ditempat kerja (on the job
training ) ialah latian kerja ditempat kerja yang sebenarnya. Latian ini
melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan – pekerjaan
dengan lebih efisien. Didalam latian ini instruksi- instruksi diberikan
langsung kepada anggota organisasi ditempat kerjannya, baik yang
bersifat kerja sama maupun yang bersifat perseorangan. Dengan latian
ini diharapkan para anggota organisasi lebih mampu menjalankan dan lebih
menguasai pekerjaannya.
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dalam latihan ditempat kerja ini, antara lain :
1) Sangat ekonomis Karen para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan manjalankan latiahan .
2) Presentasi anggota organisasi tidak
akan berkurang atau hilang. Hal ini sangat berbeda apabila dibanding
dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang diluar
tempat kerja kan melibatkan sebagian presentasi hilang apabila peserta
latian kembali ke tempat kerjanya masing-masing
2. Job Instruction Training
Adalah dengan memberikan
petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan dan terutama
digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan
pekerjaan sekarang. Pada metode ini didaftarkan semua langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam pekerjaan sesuai dengan urutannya.
3. Of The Job Training
Metode off the job adalah pelatihan yang
menggunakan situasi di luar pekerjaan. Dipergunakan apabila banyak
pekerja yang harus dilatih dengan cepat seperti halnya dalam penguasaan
pekerjaan, di samping itu juga apabila pelatihan dalam pekerjaan tidak
dapat dlakukan karena sangat mahal.
1. Lecture
Merupakan metode pelatihan dengan memberikan kuliah atau ceramah dalam rangka penyampaian informasi-informasi yang dibutuhkan petatar Metode ini mengeluarkan biaya yang tidak tinggi, namun kelemahannya adalah peserta kurang partisipasi dan kurang respon.
Merupakan metode pelatihan dengan memberikan kuliah atau ceramah dalam rangka penyampaian informasi-informasi yang dibutuhkan petatar Metode ini mengeluarkan biaya yang tidak tinggi, namun kelemahannya adalah peserta kurang partisipasi dan kurang respon.
2. Video Presentation
Adalah prestasi yang dilakukan melalui media televisi, film, slides dan sejenisnya serupa dengan bentuk lecture.
Adalah prestasi yang dilakukan melalui media televisi, film, slides dan sejenisnya serupa dengan bentuk lecture.
3. Role Playing
Merupakan suatu permainan peran yang dilakukan oleh peserta untuk memainkan berbagai peran orang tertentu dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Teknik ini dapat mengubah sikap peserta, seperti misalnya: menjadi lebih toleransi terhadap perbedaan individual dan juga dapat mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi.
Merupakan suatu permainan peran yang dilakukan oleh peserta untuk memainkan berbagai peran orang tertentu dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Teknik ini dapat mengubah sikap peserta, seperti misalnya: menjadi lebih toleransi terhadap perbedaan individual dan juga dapat mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi.
4. Case Study
Merupakan metode pelatihan dimana para peserta pelatihan dihadapakan pada bberapa kasus tertulis dan diharuskan memecahkan masalah-masalah tersebut.
Merupakan metode pelatihan dimana para peserta pelatihan dihadapakan pada bberapa kasus tertulis dan diharuskan memecahkan masalah-masalah tersebut.
5. Simulation
Simulasi merupakan suatu situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya, tetapi hanya merupakan tiruan saja dan para pelatihan harus memberikan respon seperti dalam kejadian yang sebenarnya. Jadi simulasi merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpai.
Simulasi merupakan suatu situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya, tetapi hanya merupakan tiruan saja dan para pelatihan harus memberikan respon seperti dalam kejadian yang sebenarnya. Jadi simulasi merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpai.
6. Self Study
Merupakan teknik yang menggunakan modul-modul tertulis dan kaset-kaset atau video tape rekaman dan para peserta hanya mempelajarinya sendiri. Teknik ini tepat digunakan apabila jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dalam jumlah yang besar, pada karyawan tersebar di berbagai lokasi yang berbeda-beda dan sulit mengumpulkan para karyawan sekaligus untuk bersama-sama mengikuti program pelatihan tertentu.
Merupakan teknik yang menggunakan modul-modul tertulis dan kaset-kaset atau video tape rekaman dan para peserta hanya mempelajarinya sendiri. Teknik ini tepat digunakan apabila jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dalam jumlah yang besar, pada karyawan tersebar di berbagai lokasi yang berbeda-beda dan sulit mengumpulkan para karyawan sekaligus untuk bersama-sama mengikuti program pelatihan tertentu.
7. Programmed Learning
Dalam metode ini, diberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan dan para peserta pelatihan harus memberikan jawaban yang benar. Metode ini dapat juga melalui komputer yang sudah mempunyai program tersendiri agar para peserta dapat mempelajari dan memperinci selangkah demi selangkah dengan umpan balik langsung pada penyelesaian- setiap langkah. Masing-masing peserta pelatihan dapat menetapkan kecepatan belajarnya
Dalam metode ini, diberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan dan para peserta pelatihan harus memberikan jawaban yang benar. Metode ini dapat juga melalui komputer yang sudah mempunyai program tersendiri agar para peserta dapat mempelajari dan memperinci selangkah demi selangkah dengan umpan balik langsung pada penyelesaian- setiap langkah. Masing-masing peserta pelatihan dapat menetapkan kecepatan belajarnya
8. Laboratory Training
Teknik ini adalah merupakan suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi. Latihan ini bersifat sensivitas, dimana peserta menjadi lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan lingkungan. Laboratory Training ini berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang.
Teknik ini adalah merupakan suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi. Latihan ini bersifat sensivitas, dimana peserta menjadi lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan lingkungan. Laboratory Training ini berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang.
4. Vestibule Training
Merupakan pelatihan yang dilakukan dalam
suatu ruangan khusus yang terpisah dari tempat kerja biasa dan
disediakan jenis pelaralatan yang sama seprti yang akan digunakan pada
pekerjaan sebenarnya. Latihan ini berguna sebagai pendahuluan dari
latihan kerja.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar